Monday, November 8, 2010

Taman Imitasi Sang Manusia

Banyak manusia  yang lupa
suatu hari mereka berburu dan menangkap kita
Memisahkan rimba. Memperkenlakan kota dengan
  paksa
Memuji-muji keindahan sangkar bikinannya

mereka menghidangkan beraneka makanan
mengatur menu kalender kehidupan
namun tak sekali-kali mereka sadari
Bahwa fasilitas ini penyebab kita berduka sepanjang hari

Sebab mana ada taman yang mampu menandingi elok
   TamanNya
Yang dirindu sejak melintas gerbang-gerbang hingga
   usia senja
Berjanjikan kebebasan. Mabuk memuji tanpa pamrih
Sementara taman semu hari ini adalah bayang-bayang
penyimpan gejolak pribadi
Ya. Banyak manusia yang lupa
Menusuk mata batinnya sampai buta
Sibuk membangun taman sendiri
Memburu bayang : tak pernah tergapai

O, mereka tak membaca ayat yang kita tulis di depannya
Meraka tak mengaji makna kebebasan menuju Taman
    Abadi
Saat sayap-sayap kita mendobrak pintu taman imitasi ini
Saat kita mengepak di udara bebas di luar sangkar
    bayang-bayang mimpi

Odhys..RSGS hal.38 penerbit: bukulaela

No comments:

Post a Comment