Mengembara di seribu jalan
Mendapat kesan tiada bertuan
Kalau harus ku mohon ampun
Kepada siapa tempat tujuan
Tempat tujuan bukanlah ke sana
Kalau engkau sang bijaksana
Tapi kebanyakan mereka terlena
Menyangka Tuhan dimana-mana
Tuhan mu itu harus kau sangka
Karena Dia tempat tersangka
Hamba dan wali suka menyangka
Jangan tersalah jika membuka
Seribu jalan telah ku jalani
Bertemulah sudah seribu guru
Ternyata Mursyid yang ku damba kini
Ada di dalam diriku sendiri
Bagaimanakah rahasia kau simpan
Kalau hidup mu saja tiada bertahan
Carilah Dia di segenap labuan
Pasti kau dapat dalam permohonan
Hidup bertahan itulah ‘ilmu
Jangan kau hancur di dalam kubur
Lubang galian bukanlah asal mu
Mengapa kau diam tiada bertutur
Janganlah kau mati bagaikan hewan
Belajar membaca ilmu yang “Ali
Bila lalai tiada berpengetahuan
Hidup manusiamu tiada akan kembali
Asal ku ini bukanlah di bumi
Tempat ku tinggi berlumur cahaya
Kalaulah bukan lantaran birahi
Tiadalah ku turun jadi sahaya
Anak sulthan pantang meminta
Mencari Tuhan di ibukota
Perkara diri jangan kau dusta
Nanti Tuhanmu tiada menyata
Pintu sang raja ada di dalam
Terbuka lebar menanti balam
Kalau kau datang berilah salam
Karena disana tempatnya kalam
Bagaimanakah Muhammad mencipta
Kalau sempurna empat perkara
Allah yang kamil haruslah nyata
Di sekalian pandangan tiada sengsara
Shidiq dan amanah bukanlah tanda
Tablik dan fathanah itulah sifat
Muhith dan qahar harus terpaut
Agar kau menjadi manusia yang muda
Berdiri shalat lambang sahaja
Ruku’ yang rata itu ma’lum adanya
Sujud yang rendah tandanya raja
Duduk yang tetap itulah dunia
Awal dan akhir bukanllah Tuhan
Lahir dan bathin tiada berlawan
Kenapa insan terlalu sungkan
Nyata diri Tuhan yang tampan
Al Habib Rais Ridjaly bin Hasjim bin Thahir. QS
No comments:
Post a Comment