Tak sesiapa yang tahu tentang kebodohanku
kecuali diriku sendiri . Sampai kumalu
ketika Dia menawarkan sepasang kaki
sepasang sayap serta jubah bulu
saat diri ini lagi enak bersemedi
menikmati jagat sempit cangkang diri
O, aku menolaknya
merasa percuma tawaran itu
karena cukuplah sudah kupunya mata
telinga dan hati . Buat melihat
mendengar dan merasa getar-getar
kehadiranNya
(dan roda kehidupan terus saja menggelinding
mengirimkan rahasia kesegala arah)
O, saat diriku diletakkanNya ditaman ini
akulah adalah bayi yang menangis keras-keras
memproklamirkan kebodohan
meneriakkan penyesalan
memanggil-manggil takdir masa lalu yang kutampik
" wahai bunda, bila tak kuterima
hadiah kesempurnaan dariNya
bagaimana kubisa melangkah menyusuri taman
dan terbang mencari rahasiaNya? "
aku berdiri tak mengerti
membaca tanda-tanda
dalam ketelanjangan yang memalukan.
Odhys ( RSGS )
No comments:
Post a Comment