Banyak manusia yang lupa
suatu hari mereka berburu dan menangkap kita
Memisahkan rimba. Memperkenlakan kota dengan
paksa
Memuji-muji keindahan sangkar bikinannya
mereka menghidangkan beraneka makanan
mengatur menu kalender kehidupan
namun tak sekali-kali mereka sadari
Bahwa fasilitas ini penyebab kita berduka sepanjang hari
Sebab mana ada taman yang mampu menandingi elok
TamanNya
Yang dirindu sejak melintas gerbang-gerbang hingga
usia senja
Berjanjikan kebebasan. Mabuk memuji tanpa pamrih
Sementara taman semu hari ini adalah bayang-bayang
penyimpan gejolak pribadi
Ya. Banyak manusia yang lupa
Menusuk mata batinnya sampai buta
Sibuk membangun taman sendiri
Memburu bayang : tak pernah tergapai
O, mereka tak membaca ayat yang kita tulis di depannya
Meraka tak mengaji makna kebebasan menuju Taman
Abadi
Saat sayap-sayap kita mendobrak pintu taman imitasi ini
Saat kita mengepak di udara bebas di luar sangkar
bayang-bayang mimpi
Odhys..RSGS hal.38 penerbit: bukulaela
No comments:
Post a Comment